Langsung ke konten utama

Terimakasih

Banyak sekali hal yang ingin Mama sampaikan. Yang pertama adalah terimakasih, karena Ruru sudah hadir di keluarga kecil ini. Menjadi guru yang hebat bagi Mama dan Papa. Mama mungkin belum bisa menjadi sosok perempuan yang sempurna, tapi yang mama berikan adalah yang terbaik. Meski badai emosi kadang menerjang, Ruru selalu menjadi sosok yang paling memahami. Begitu pengertian dan bisa diajak bekerjasama. Entah dengan cara apalagi mama bisa mengutarakan rasa cinta mama kepada Ruru. Marahnya mama, kesalnya mama, menangisnya mama, semua itu adalah karena kecemasan akan masa depan Ruru. Drama GTM yang tidak kunjung usai, berat badan yang naiknya irit sekali, bagaimana mungkin mama tidak panik?

Rapalan do'a do'a tak pernah berhenti, karena mama yakin yang paling bisa menolong keadaan ini hanya Allah SWT. Semoga Ruru selalu dalam lindungan Allah, diberikan kesehatan, menjadi anak yang cerdas, yang berakhlak dan dan menjadi pribadi yang bijaksana. Mama bukan sosok yang bisa memberikan contoh manusia sempurna, karena memang tidak ada manusia yang sempurna. Tapi yang bisa mama lakukan adalah menjadi yang terbaik yang mama bisa lakukan dengan segala keterbatasan yang ada. Dan sekali lagi, terimakasih telah hadir di kehidupan mama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Begin Again

 Memulai kembali kadang menjadi sesuatu yang sulit. Padahal yang perlu aku lakukan adalah hanya 'memulai'. Sama seperti saat membuat tulisan ini. Seharusnya aku hanya perlu bangun, membuka laptopku dan mulai menulis. Atau sekedar mengambil bukuku di atas rak dan mulai menulis. Tapi memulai selalu terasa 'sedikit' lebih sulit. Setelah meninggalkan 'kebutuhan akan menyalurkan kata-kata' yang biasanya aku salurkan lewat tulisan, sepertinya  hidupku hilang keseimbangannya. Karena katanya wanita itu memang perlu menyalurkan 20.000. Bisa dibayangkan kalau kebutuhan itu tidak terpenuhi? Bahaya! Kadang banyak orang yang bilang aku pendiam. Tidak juga sebenarnya. Aku cerewet dan bawel, tapi kadang lewat tulisan. Dan bahkan kebiasaan itu sudah aku lakukan sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Mengoleksi buku diary adalah hobiku. Tidak hanya sekedar mengoleksi buku, tapi aku juga benar-benar menulis di dalamnya. Sejak muncul beragam platform seperti blog dsb, aku mula...